Koperasi Pemuda Nelayan Mina Lautan Biru dan SEKBER BPPKB Cilincing: Pemuda Butuh Figur dan Wadah untuk Berkreasi

Jak-One.com – Memaknai 93 tahun  Sumpah Pemuda Indonesia, sebagai pelecut bagi pemuda – pemudi Indonesia diharapkan bisa menambah gengsi lagi dengan mengikuti berbagai kompetisi baik di kancah nasional maupun internasional. 
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Koperasi Pemuda Nelayan Mina Lautan Biru Cilincing, Yosepf VM Talaud di Jakarta, bahwa tantangan nyata bagi generasi muda dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang berbudi luhur dan cinta akan budaya bangsa cukup berat karena berdampingan dengan era digital yang mulai luntur akan nilai – nilai kebangsaan oleh masuknya budaya asing, game, film atau drama  melalui sambungan Internet.
Yosepf juga menyayangkan lemahnya kebijakan pemerintah yang bisa memberikan peran dan wadah konkrit bagi generasi muda lantaran belum adanya inovasi  meodernisasi kearifan Lokal.
Karena itu menurutnya Pemerintah harus menciptakan kreasi yang dapat langsung di sentuh oleh generasi muda, seperti game online  yang berbasis Lokal.
“Saya berharap pemuda dan pemudi Indonesia dapat memberi subangsihnya kepada negara dengan cara meningkatkan potensi yang ada untuk bersaing di kancah nasional maupun internasional”, ungkap Yosepf. 
Meski mengkritisi sikap pemerintah dalam penanganan bidang kepemudaan, namun pada dasarnya koperasi Pemuda Nelayan Mina Lautan Biru Cilincing mendukung penuh pemrintahan Jokowi-Ma”ruf. 
“Sebagai pilot project percontohan, kami bergandengan tangan dengan sesama ormas yang berada di kelurahan/kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.  Tujuannya agar bisa berdiri sama tinggi dan sama rendah untuk memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus kita mendukung Presiden Joko Widodo”, tegas Josepf. 
Sementara itu mewakili generasi muda, pengusaha sekaligus salah satu ketua ormas Badan Pembinaan Potenai Keluarga Besar Banten (BPPKB) dan  ketua Sekretaris Bersama (Sekber) Cilincing, Jakarta Utara, Jamah Sari (36) menilai kondisi pemuda sekarang ini mengalami krisis figur / krisis idola yang berpengaruh pada merosotnya prinsip kerja keras pemuda.  Sebagai solusi tentu pemuda sekarang harus lebih cerdas  mencari idolanya. Salahsatu cara termudah menurutnya adalah dengan  mengkaji kata-kata bijak yang mendunia dan sering ditemukan. Dari kata-kata yang ada itu biasanya mampu membuat diri, khususnya generasi muda menjadi lebih terpanggil dan termotivasi untuk maju bahkan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Misalnya saja kalimat yang pernah dikeluarkan oleh John F. Kennedy, yakni 
“Usaha dan keberanian tidak cukup tanpa tujuan dan arah perencanaan”. Ini berarti sebagai generasi muda harus memiliki cita-cita atau arah tujuan hidup, kelak ingin menjadi apa atau seperti siapa. Ketika gambaran rencana masa depan sudah ada, maka untuk bisa menggapainya harus mau berusaha dan berani mengambil kemungkinan resiko yang bakal dihadapi. 
Kemudian ketika kita menemukan kalimat yang pernah diungkapkan oleh Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia.” Ini berarti sebagai generasi muda yang mumpuni, apalagi diera sekarang ini, dimana tidak ada lagi diskriminasi dalam menempuh pendidikan, tidak ada lagi hambatan untuk bisa belajar, maka sudah seharusnyalah generasi muda sadar akan pentingnya pendidikan untuk ditempuh sebagai bekal hidup kelak dalam menghadapi segala persoalan dan tantangan perkembangan jaman. 
“Pada Pekan Bulan Sumpah Pemuda tahun ini, saya ingin mengajak para pemuda untuk mengingat kembali kata-kata bijak para tokoh dunia, termasuk Soekarno yang bisa dijadikan sebagai pelajaran sekaligus sebagai motivasi, seperti kalimat “Seribu orangtua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia”. Ini berarti ditangan pemudalah sebuah perubahan bisa terjadi”, ujar Ari yang juga menduduki jabatan ketua Forum Kader Bela Negara RI, Rabu malam, (27/10/2021) di Jakarta. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *