Tiga Mahasiswa Sampoerna University Raih Beasiswa Kemenpora dan PT Pegadaian
LINTAS BISNIS – Tiga mahasiswa Sampoerna University, Ahmad Nurfais (Ilmu Komputer 2020), Ahmad Dewa Aulia Firdausi (Ilmu Komputer 2019) dan Mochammad Rafli Ramadhani (Teknik Mesin 2019) menerima beasiswa berupa dana hibah bantuan modal usaha dari kegiatan Kuliah Kewirausahaan Pemuda (KKWP) yang diadakan oleh Kemenpora bersama PT Pegadaian. Mereka bersaing dengan 153 pengusaha muda yang masih berstatus mahasiswa dari 48 universitas di seluruh Indonesia.
Dr. Wahdi Yudhi selaku Rektor Sampoerna Univesity menyatakan kebanggaannya terhadap prestasi ketiga peserta didik Sampoerna University. “Kami sangat bangga atas pencapaian peserta didik kami yang telah dibekali pembelajaran serta pengalaman dari berbagai pihak di Sampoerna University. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi para mahasiswa lain untuk bisa berinovasi serta bersaing di kompetisi lainnya dan tentunya juga motivasi bagi para pengajar untuk bisa terus mengarahkan dan memberikan bimbingan yang maksimal,” jelas Wahdi Yudhi.
Sebagai satu-satunya universitas di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan berstandar pendidikan Amerika, Sampoerna University selalu mendorong peserta didik untuk menerapkan pembelajaran kurikulum internasional yang diperoleh dengan berpartisipasi dalam berbagai program kompetisi skala nasional ataupun global. Hal ini diharapkan dapat memberi tantangan bagi mahasiswa untuk berinovasi mencari solusi baru, sekaligus membuka jejaring lebih besar lagi yang kelak akan berguna saat mereka memasuki industri atau dunia kerja.
Program kompetisi yang diadakan oleh Kemenpora bersama PT Pegadaian ini diadakan untuk membangun mindset wirausaha para anak muda dan membantu para pengusaha UMKM untuk melewati proses membangun usahanya. Antusiasme yang sangat tinggi dirasakan oleh para mahasiswa Sampoerna University yang mengikuti kegiatan ini, salah satunya Ahmad Nurfais atau yang akrab disapa Fais. Di dalam kompetisi ini, Fais mempresentasikan usaha di bidang makanan ringan bernama Laika’s Food yang telah dijalani sejak ia masih duduk di bangku SMA. Laika’s Food menjual produk Sinonggi Kriting yang terbuat dari sagu dan merupakan makanan khas daerah Kolaka, Sulawesi Tenggara. Fais terinspirasi mendirikan usaha ini dengan memanfaatkan komoditas lokal dan menarik minat masyarakat untuk mengonsumsi produk olahan sagu.
Selain Fais, Ahmad Dewa Aulia Firdausi atau Dewa mempresentasikan bisnis biji kopinya yang bernama Devva Koffie. Dewa telah menjual biji kopi yang sudah di-roasting ke berbagai kafe di wilayah Kudus dan Jakarta. Dewa melihat besarnya potensi pemanfaatan jenis-jenis kopi yang ada di Indonesia dan ingin membantu meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Indonesia. Bekerja sama dengan supplier biji kopi lainnya, Dewa melalui usahanya mengadakan program bernama Tapak Muria yang bertujuan untuk memberikan penyuluhan mengenai kopi dari awal penanaman hingga pemanenan, guna meningkatkan kualitas kopi serta kesejahteraan petani di Kudus. Tak hanya itu, bantuan seperti alat serta pelatihan mengenai Standard Operating Procedure (SOP) juga diberikan kepada para petani.
Sementara untuk bisnis yang dipresentasikan Mochammad Rafli Ramadhani atau Rafli bergerak di bidang seni menggambar, seperti vektor wajah, 3D design, hingga animasi sederhana yang bernama rafl.art. Berdirinya rafl.art bertujuan untuk membantu orang-orang yang kesulitan memilih kado untuk orang spesialnya. Rafli sendiri telah memiliki pekerjaan tetap di sebuah perusahaan, sehingga rafl.art merupakan kegiatan sampingan untuk menyalurkan kemampuan dan pengalamannya di bidang seni yang sudah berjalan selama lima tahun.
Selama proses kompetisi, para peserta dibimbing dan mendapatkan dukungan penuh dari para dosen Sampoerna University. “Ada banyak dukungan yang diberikan oleh pihak kampus kepada mahasiswa Sampoerna University yang mengikuti program ini. Mulai dari pendaftaran, bimbingan pembuatan Business Model Canvas dan proposal, hingga persiapan presentasi. Selain itu banyak workshop yang diadakan untuk memperdalam dan memantapkan persiapan peserta. Hasilnya, kami dapat lolos melalui setiap tahap kompetisi dan menerima bantuan dana dan bimbingan bisnis yang kami butuhkan,” tutup Fais.