Program Berbagi Pengetahuan Tentang Tranformasi Berbasis Inklusi Sosial

Jak-One.com — Dalam upaya pencapaian agenda pembangunan berkelanjutan 2030, Indonesia ikut berkontribusi pada pembangunan global. Salah satu bentuk mplementasinya ialah program Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) yang merupakan upaya penguatan kerja sama pembangunan internasional dan bagian dari “sor dhpliomacy’ untuk peningkatan citra positif Indonesia.

Guna memperkuat komitmen pelaksanaan program KSST, pemerintah Indonesia yang diwakili Kementrian Sekretariat Negara (Kemensetneg) telah menjalin kerja sama dengan berbagai Orgarisasi imtemastonal, termasuk Colombo Plan. Ada pun praktik baik yang akan dilaksanakan dh Indonesia melalui kerja sama tersebut mengangkat judul Program Berbagi Pengetahuan tentang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (Knowledge Sharing Program on Library Transformation Program Based on Social Inclusiony dengan tema Penguatan Peran Perpustakaan Umum dalam Meningkatkan Kesejahteraan Komunitas Lokal (Srrengthening the Role of Public Libraries for Promoting Local Community Welfare). Bertempat di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), kegiatan itu direncanakan berlangsung selama lima hari, pada Senin-Jumat (13 – 17/11/2023).

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kemensetneg dan Perpusnas akan melaksanakan praktik baik tersebut melalui pelatihan untuk 17 peserta yakni 7 peserta berasal dari 5 negara anggota Colombo Plan (Laos, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, dan Vietnam) dan 10 peserta lainnya merupakan perwakilan dari provinsi/kabupaten/kota di Indonesia. Program praktik baik tersebut akan diselenggarakan setiap tahun dalam kurun waktu tiga tahun.

Selain agenda pelatihan, para peserta juga dijadwalkan visitasi ke perpustakaan Mutiara Rawa Binong, Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Rencananya pengelola perpustakaan Payung Tunas Teratai, Kelurahan Cipayung dan pengelola Perpustakaan Gebang Sari, Kelurahan Bambu Apus. Jakarta Timur pun turut hadir dalam visitasi tersebut. Kelak, peserta akan diajak meninjau fasilitas perpustakaan dan mengunjungi bazar produk hasil binaan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di wilayah DKI Jakarta. Ada pula kunjungan kebudayaan ke Taman Mini Indonesia Indah dalam rangka memperkenalkan keanekaragaman kebudayaan Indonesia.

Program TPBIS merupakan kegiatan yang dilaksanakan Perpusnas dengan melibatkan pemerintah daerah (provinsi/kabupaten /kabupaten/desa) untuk mengembangkan fungsi dan peran perpustakaan dalam memberikan layanan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan. Melalui program ini, perpustakaan UMUM MaMpU Menjadi ruang terbuka bagi masyarakat dalam memperoleh solusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan.

Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas, Nani Suryani menerangkan sejak dicanangkan sebagai program prioritas nasional pada 2018, program TPBIS dengan stimulan yang bersumber dari APBN melalui Perpusnas, hingga tahun 2022 telah dumplementasikan di 34 perpustakaan provinsi, 296 perpustakaan kabupaten/kota, dan 1.696 perpustakaan desa/kelurahan. Pada tahun 2023, sejumlah 450 perpustakaan desa/kelurahan meryadi mitra baru TPBIS. Hingga Februari 2023, TPBIS telah direplikasi di 1.205 desa/kelurahan dh 26 promnsi dengan sumber anggaran APBD dan/atau sumber lain.

“Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk berbagi pengalaman Indonesia dalam mentransformasikan perpustakaan nasional atau umum menjadi ruang terbuka bagi masyarakat dalam mendapatkan solusi untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan dengan peserta dari negara-negara anggota Colombo Plan,” jelasnya.

Nani menambahkan bahwa peserta akan berkesempatan mengamati dan mempelajari bagaimana Perpusnas atau perpustakaan umum di Indonesia menyediakan kebijakan dan pedoman untuk membantu pelaksanaan transformasi perpustakaan. Melalui program ini, peserta juga didorong untuk berbagi praktik dan pengalaman terbaik negaranya dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui lembaga publik.

“Pengalaman keberhasilan implementasi program TPBIS akan dibagikan kepada peserta yang mengikuti program pelatihan ini, mulai dari bagaimana Perpusnas menyusun pedoman, melakukan seleksi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi peningkatan kapasitas dan publikasi, serta mengenai program-program pendukung untuk mendorong lebih banyak pihak berkontribusi,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *