KOMRAD Ajak Masyarakat Menyikapi Secara Dewasa Perkembangan Isu-isu Politik Nasional

Jak-One.com – Menjelang momentum pelantikan para calon anggota legislatif (caleg) dan presiden/wakil presiden hasil pemilu 2024, banyak ajakan bersifat provokatif beredar di sosial media (sosmed) dalam bentuk flyer. Salahsatunya seperti ajakan Gerakan Bela Jokowi dengan pasukan berani mati. Menanggapi hal itu, ketua Komunitas Masyarakat Arus Depan (KOMRAD), Antoni Yudha di Jakarta, Rabu (18/09/2024) menilai upaya untuk mengajak dan membentuk pasukan berani mati untuk membela presiden Jokowi merupakan gerakan yang tidak bertanggung jawab.

Sebab pada saat ini menurutnya hal yang lebih diperlukan bagi seorang Jokowi diujung kepemerintahannya adalah pengawalan agar proses pelantikan berjalan baik dan lancar.

Berbagai isu negatif lain yang turut menerpa keluarga Jokowi, seperti Fufufafa menurutnya juga cenderung mengganggu stabilitas keamanan. Oleh karena itu masyarakat luas dan para netizen harusnya mampu bersikap dewasa dan lebih sabar dalam mengikuti perkembangan politik yang terjadi, sehingga tidak terpancing atau justru merasa ketakutan berlebih.

“Ajakan gerakan Bela Jokowi menurut saya gerakan tersebut tidak bertanggungjawab. Hal seperti itu cenderung membuat proses pemerintah tidak berjalan baik dan mengganggu stabilitas keamanan”, ujar Antoni yang juga merupakan seorang content creator bidang politik di Jakarta, Rabu (18/09/2024).

Ia juga mengatakan bahwa hari ini Jokowi tidak memerlukan pembelaan melainkan lebih memerlukan pengawalan agar pelantikan berjalan baik dan lancar.

Selain isu Gerakan Bela Jokowi yang digadang-gadang oleh kelompok ormas Pasukan Berani Mati untuk Jokowi, kehadiran akun Fufufafa yang juga ramai beredar didunia maya akhir-akhir ini pun tak jauh beda tujuannya,yakni mengganggu jalannya pelantikan.
“Sebab sebenarnya akun tersebut dibuat pada tahun 2014, namun diviralkan baru-baru ini menjelang pelantikan”, ujar Antoni.

Belajar dari berbagai praktek kampanye hitam dalam rangka pembunuhan karakter tokoh dinegara manapun, menurut Antoni seharusnya membuat masyarakat dan para netizen sadar bahwa politik tidak bisa ditebak. “Terkadang orang yang dulunya dicaci- maki, tapi dikemudian hari justru membantu kita. Jadi tanggapilah hal itu dengan biasa-biasa saja, tidak berlebihan dan jangan terlalu memprovokatif”, ajak Antoni.
Antoni, yang juga pengurus Gerakan Masyarakat Muda Kristen (GAMKI) menambahkan, bagaimanapun pemerintahan Jokowi perlu diberikan apresiasi setinggi-tingginya sebab banyak juga prestasi yang telah berhasil diraih selama pemerintahannya seperti biaya pendidikan yang terbantukan dan infrastuktur yang pesat diberbagai daerah. Serta program hilirisasi yang kedepannya nanti diharapkan bisa menjadi program unggulan untuk mengatasi kondisi ekonomi Indonesia dan global masa kini yang tidak stabil. Rogram hilirisasi ini menjadi pekerjaan rumah (PR) teesendiri bagi Prabowo sebagai presiden selanjutnya. Ia juga berharap program hilirisasi kedepannya bisa lebih diperjelas dan dinterprestasi kepada masyarakat luas.

“Diujung masa pemerintahan yang ditinggalkan, pak Jokowi layak dan patut diberikan apresiasi setinggi-tingginya karena bagimanapun berhasil membawa nama Indonesia dikancah internasional dengan baik. Saya juga yakin TNI Polri bisa mengawal jalannya acara pelantikan dengan baik”, ungkap Antoni optimis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *